Membantu
Secara Profesional
1.Ayat
alquran, hadis dan peribahasa yang berkaitan dengan membantu.
Dalam
Q.S Al-Maidah ayat 2 Allah berfirman:
... (#qçRur$yès?ur n?tã ÎhÉ9ø9$# 3uqø)G9$#ur ( wur (#qçRur$yès? n?tã ÉOøOM}$# Èbºurôãèø9$#ur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# ( ¨bÎ) ©!$# ßÏx© É>$s)Ïèø9$# ÇËÈ
Artinya:
“....dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”.
Ada hadis yang berkaitan dengan membantu orang lain,
yaitu dengan memanfaatkan kelebihan diri untuk menolong orang yang tidak ada
kelebihan tersebut.
"Siapa saja yang mempunyai kelebihan tunggangan maka hendaklah dia membantu memudahkan untuk orang-orang yang tidak mempunyai kendaraan. Sesiapa yang mempunyai bekalan lebih maka hendaklah dia membantu orang yang tidak mempunyai bekalan." (Riwayat Muslim)
"Siapa saja yang mempunyai kelebihan tunggangan maka hendaklah dia membantu memudahkan untuk orang-orang yang tidak mempunyai kendaraan. Sesiapa yang mempunyai bekalan lebih maka hendaklah dia membantu orang yang tidak mempunyai bekalan." (Riwayat Muslim)
Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).
Berikut beberapa hadits yang
menerangkan tentang keutamaan menolong dan meringankan beban orang lain:
- Pada suatu hari Rasululah SAW ditanya oleh sahabat beliau : “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling dicintai oleh Allah ? Rasulullah SAW menjawab : “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain; sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapuskan kesusahan orang lain, atau melunasi hutang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjidku ini selama satu bulan ” ( Hadits riwayat Thabrani ).
- Setiap gerakan pertolongan merupakan nilai pahala ”Siapa yang menolong saudaranya yang lain maka Allah akan menuliskan baginya tujuh kebaikan bagi setiap langkah yang dilakukannya ” (HR. Thabrani ).
- Memberikan bantuan juga dapat menolak bala, sebagaimana dinyatakan ”Sedekah itu dapat menolak tujuh puluh pintu bala ” (HR Thabrani ). Pertolongan Allah kepada seseorang juga tergantung dengan pertolongan yang dilakukannya antar manusia. “Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama hamba itu menolong orang yang lain“. (Hadits muslim, abu daud dan tirmidzi)
- Lebih hebat lagi, membantu orang yang susah lebih baik daripada ibadah umrah, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih berikut ini: ”Siapa yang berjalan menolong orang yang susah maka Allah akan menurunkan baginya tujuh puluh lima ribu malaikat yang selalu mendoakannya dan dia akan tetap berada dalam rahmat Allah selama dia menolong orang tersebut dan jika telah selesai melakukan pertolongan tersebut, maka Allah akan tuliskan baginya pahala haji dan umrah dan sesiapa yang mengunjungi orang yang sakit maka Allah akan melindunginya dengan tujuh puluh lima ribu malaikat dan tidaklah dia mengangkat kakinya melainkan akan dituliskan Allah baginya satu kebaikan, dan tidaklah dia meletakkan tapak kakinya untuk berjalan melainkan Allah angkatkan daripadanya, Allah akan ampunkan baginya satu kesalahan dan tinggikan kedudukannya satu derajat sampai dia duduk disamping orang sakit, dan dia akan tetap mendapat rahmat sampai dia kembali ke rumahnya” (HR Thabrani ).
- Memberikan bantuan juga dapat memadamkan kemarahan Tuhan, perhatikan hadits berikut ini: “Sesungguhnya sedekah yang sembunyi-sembunyi akan memadamkan kemarahan Allah, dan setiap perbuatan baik akan mencegah keburukan dan silaturrahmi itu akan menambah umur dan menghilangkan kefaqiran dan itu lebih baik daripada membaca laa haula wa laa quwwata illaa billah padahal dengan membacanya saja akan mendapat perbendaharaan surga dan dengan berbuat baik itu juga dapat menyembuhkan penyakit dan menghilangkan kegelisahan ” (HR. Thabrani ).
- Menolong orang lain juga dapat mengampuni dosa. “Siapa yang berjalan untuk membantu saudaranya sesama muslim maka Allah akan menuliskan baginya suatu kebaikan dari tiap langkah kakinya sampai dia pulang dari menolong orang tersebut. Jika dia telah selesai dari menolong saudaranya tersebut, maka dia telah keluar dari segala dosa-dosanya bagaikan dia dilahirkan oleh ibunya, dan jika dia ditimpa kecelakaan (akibat menolong orang tersebut) maka dia akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab” (HR. Abu Ya’la ).
- Allah SWT akan memberikan pelayanan surga kepada orang yang menolong meringankan beban hidup orang lain. Perhatikan hadits berikut ini: ” Sesiapa yang bersikap ramah kepada orang lain dan meringankan beban hidupnya baik sedikit maupun banyak maka kewajiban bagi Allah untuk memberikan kepadanya pelayanan dengan pelayanan surga ” (HR Thabrani ).
- Orang yang menolong orang yang sakit laksana berada dalam taman surga, seperti dinyatakan oleh hadits: “Siapa yang mengunjungi seseorang yang lain maka dia mendapatkan rahmat Allah dan siapa yang mengunjungi orang yang sakit maka dia seperti berada di dalam taman-taman (raudhah) surga ” (HR Thabrani ).
- Membantu orang lain juga merupakan ibadah shalat dan sedekah, sebagaimana dalam hadtis disebutkan :” Amar Makruf dan mencegah kemungkaran yang kamu lakukan adalah shalat. Menolong orang yang susah juga merupakan shalat. Perbuatan menyingkirkan sampah dari jalan juga shalat dan setiap langkah yang engkau lakukan menuju tempat shalat juga merupakan shalat “ (HR. Ibnu Khuzaimah ).
Perhatikan sabda Nabi Muhammad SAW
berikut ini:” Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman di hari kiamat,”
Wahai anak Adam, dulu Aku sakit tetapi engkau tidak menjenguk-Ku.” Manusia
bertanya,” Tuhanku, bagaimana kami dapat menjenguk-Mu sedangkan Engkau
adalah Tuhan alam semesta?” Tuhan menjawab,” Tidak tahukah engkau bahwa
si fulan sakit, tetapi engkau tidak menjenguknya? Tidak tahukah engkau jika
engkau menjenguknya, engkau pasti dapati Aku ada di sisinya.”
Tuhan berfirman lagi,” Wahai anak
Adam, dulu Aku minta makan kepada engkau tetapi engkau tidak memberi Aku makan.”
Manusia bertanya,” Tuhanku, bagaimanakah aku dapat memberi-Mu makan
sedangkan Engkau adalah Tuhan alam semesta?” Tuhan menjawab,” Tidak
tahukah engkau bahwa hamba-Ku si fulan meminta makan kepadamu dan engkau tidak
memberinya makan? Tidak tahukah engkau bahwa jika engkau memberinya makan,
engkau pasti dapati ganjarannya ada di sisi-Ku.”
Tuhan befirman,” Wahai anak Adam,
dulu Aku minta minum kepadamu dan engkau tidak memberi-Ku minum.”Manusia
bertanya,” Tuhanku, bagaimanakah aku dapat memberi-Mu minum sedangkan Engkau
adalah Tuhan alam semesta?”
Tuhan berfirman,” Hamba-Ku fulan
meminta minum padamu dan engkau tidak memberinya minum. Apakah engkau tidak
tahu bahwa seandainya engkau berikan ia minum engkau pasti dapati ganjarannya
ada di sisi-Ku.” ( HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)
Kalau melihat betapa besarnya balasan dari Allah apabila membantu orang lain, kita dapat meringankan kesusahan orang lain, Allah akan membalasnya dengan memudahkan urusan kita baik di dunia dan di akhirat kelak, pastinya kita akan semangat dan berlomba-lomba untuk dapat membantu orang lain serta tidak menutup hati dan telinga dari keadaan sekitar kita.
Ada peribahasa yang mengatakan “Adat pulau limburan pasang yang artinya Adat hidup ialah bantu- membantu, yang kaya membantu yang miskin dan yang ilmu membantu yang boodoh, yang perkasa melindungi yang lemah”.
Sangat tepat
apa yang diperibahasakan mengenai adat hidup adalah saling membantu. Bila ada
yang meminta tolong kepada kita, dengan cepat kita harus menolongnya tanpa
berpikir panjang apabila itu menolong dalam hal kebaikan bukan keburukan. Tidak
semua di dunia ini memiliki hal yang sama, kadar masing-masing berbeda,
kemampuan pun berbeda, tentunya di dunia ini ada yang yang banyak harta dan ada
yang sangat kekurangan harta, ada yang sehat dan ada yang sakit, ada yang kuat
dan ada yang lemah, jika tidak dengan budaya sling membantu maka tidak akan
pernah ada keseimbangan di dunia ini, yang ada hanya keegoisan, kesejahteraan
minoritas, dan kekacauan.
2.
Pengertian Profesional
Profesional (Putranti,2008)adalah
orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan
keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap
penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya.
Seorang
profesional adalah seseorang
yang menawarkan jasa atau layanan sesuai
dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas
jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi
yang didirikan seusai dengan hukum
di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang
merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam
bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan
sah.
Berikut
ada beberapa syarat untuk menjadi profesional, yaitu:
1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut
professional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Pengetahuan
terhadap pekerjaannya ini harus dapat dibuktikan dengan hasil yang dicapai.
Dengan kata lain, seorang professional tidak hanya pandai memainkan kata-kata secara
teoritis, tapi juga harus mampu mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Seorang
profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem
solver (pemecah persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
2.
Mempunyai loyalitas
Loyalitas bagi seorang
profesional memberikan petunjuk bahwa dalam melakukan pekerjaannya, ia bersikap
total. Artinya, apapun yang ia kerjakan didasari oleh rasa cinta. Seorang
professional memiliki suatu prinsip hidup bahwa apa yang dikerjakannya bukanlah
suatu beban, tapi merupakan panggilan hidup. Maka, tak berlebihan bila mereka
bekerja sungguh-sungguh.
3.
Mempunyai integritas
Nilai-nilai kejujuran,
kebenaran, dan keadilan harus benar-benar jadi prinsip dasar bagi seorang
profesional. Karena dengan integritas yang tingi, seorang profesional akan
mampu membentuk kehidupan moral yang baik. Integritas yang dipunyai oleh
seorang professional akan membawa kepada penyadaran diri bahwa dalam melakukan
suatu pekerjaan, hati nurani harus tetap menjadi dasar dan arah untuk
mewujudkan tujuannya.
4.
Mampu bekerja keras
Seorang profesional tetaplah manusia biasa yang
mempunyai keterbatasan dan kelemahan. Maka, dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai, seorang professional tidak dapat bekerja sendiri, melainkan membutuhkan
orang lain dan harus bekerja keras dalam melakukan pekerjaannya.
5.
Mempunyai Visi
Seorang profesional
harus mempunyai visi atau pandangan yang jelas akan masa depan. Karena dengan
adanya visi tersebut, maka ia akan memiliki dasar dan landasan yang kuat untuk
mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan adanya visi yang jelas,
seorang profesional akan dengan mudah memfokuskan terhadap apa yang ia
pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
6.
Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional
harus mempunyai kebanggaan terhadap profesinya. Apapun profesi atau jabatannya,
seorang profesional harus mempunyai penghargaan yang setinggi-tingginya
terhadap profesi tersebut. Karena dengan rasa bangga tersebut, ia akan
mempunyai rasa cinta terhadap profesinya.
7.
Mempunyai komitmen
Seorang profesional
harus memiliki komitmen tinggi untuk tetap menjaga profesionalismenya. Dengan
komitmen yang dimilikinya, seorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai
profesionalisme yang ia yakini kebenarannya.
8.
Mempunyai Motivasi
Dalam situasi dan
kondisi apa pun, seorang professional tetap harus bersemangat dalam melakukan
apa yang menjadi tanggung jawabnya. Artinya, seburuk apa pun kondisi dan
situasinya, Ia harus mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat
mewujudkan hasil yang maksimal.
3. Membantu Secara Profesional
Sesuai firman Allah kita diperintahkan untuk saling
tolong-menolong dan membantu orang lain dalam berbuat hal yang baik saja. Kita
sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan orang lain
maka kita tidak boleh egois dan mementingkan diri sendiri. Kita harus melihat
di sekitar kita masih banyak yang memerlukan bantuan kita. Alangkah indahnya
hidup ini jika semua orang rukun dan saling membantu sehingga hanya
kedamaianlah yang tercipta di dunia ini.
Ketika ada
yang membutuhkan bantuan dan kita tidak membantunya bayangkan jika kita sendiri
yang berada di posisi mereka, apa yang kita rasakan pasti kesedihan,
kebingungan dan kekecewaan yang kita dapatkan. Dan hal yang ditakutkan apabila
tidak mendapatakan bantuan Ia akan mengusahakan bantuan itu sendiri dengan cara
yang tidak baik, dan hal itu akan merugikan banyak orang. Misalnya seorang
remaja yang sedang mengalami pubertas dan mulai menyukai lawan jenis, kemudian
Ia menceritakan kepada Ibunya tentang perasaan yang Ia rasakan, tetapi Ibunya
tidak terlalu menanggapi dan hanya menyuruhnya untuk tidak pacaran maka
dikhawatirkan anak itu akan berpacaran atau bahkan terjerumus pada hubungan
yang terlarang, karena anak itu tidak mendapatkan penjelasan yang Ia butuhkan dan
tidak mendapatkan yang sebaiknya Ia lakukan serta rasa yang Ia rasakan tidak
dibunuh karena rasa itu wajar dan merupakan fitrah sebagai manusia. Seharusnya
seorang Ibu harus dapat bertindak bijaksana dalam membantu anaknya, dengan memberikan penjelasan yang baik dan
dibutuhkan oleh anak serta memberikan pemahaman kepada anak agar Ia dapat
mengalihkan perasaannya pada hal yang positif seperti melakukan hobinya, diajak
berekreasi dan membolehkan menjalin persahabatan dengan lawan jenis dengan
tetap diawasi dan dijaga serta tetap menjadi teman untuk anaknya. Kalau pun tidak bisa membantu
permasalahan anaknya dan bingung untuk bertindak apa, seorang Ibu dapat meminta
bantuan konselor untuk mendiskusikan bersama jalan keluar dari permasalahan
itu.
Sebagai
seorang konselor maka tugas kita adalah membantu orang lain atau konseli dengan
syarat-syarat yang harus dimiliki untuk menjadi konselor profesional. Seorang
konselor haruslah mempunya empati yang tinggi, fleksible, hangat dan terbuka
kepada orang lain agar dapat membantu dan memecahkan masalah yang dihadapai
orang lain.
Seorang konselor haruslah peka
terhadap keadaan di sekitaarnya, jangan sampai Ia hanya mementingkan dirinya
sendiri dan tidak memperdulikan orang lain. Dan ketika membantu orang lain atau
konseli harus dengan profesional sesuai dengan bidang yang Ia geluti dan
keterampilan yang terus ditingkatkan agar menjadi lebih baik. Dengan membantu
secara profesional, tidak asal-asalan dan juga ikhlas sepenuh hati hanya
mengharapkan balasan dari Allah, maka konselor dapat berkontribusi dalam
menciptakan kedamaian, kesejahteraan, dan keseimbangan dalam kehidupan yang
keras ini.
Daftar
Pustaka
Anonim.2012.Peribahasa bermula dengan huruf "A".[Online].Tersedia: http://ms. wikipedia .org/wiki/Peribahasa_bermula_dengan_huruf_%22A%22(24 Desember 2012).
Anonim.2012.Pengertian Profesional.[Online].Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki /Profesional (24 Desember 2012).
Anonim.(tanpa tanggal). Syrat-Syarat Menjadi Profesional.[Online].Tersedia:http://www .google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CEoQFjAC&url=http%3A%2F%2Fstudents.ukdw.ac.id%2F~23080308%2Fimages%2FApakah%2520Anda%2520Seorang%2520Profesional.doc&ei=7cfXUJPpKISyrAeB9oHwCg&usg=AFQjCNH14p27VreDj7s5jWMTzTUFrrrUg&bvm=bv.1355534169,d.bmk(24 Desember 2012).
Putranti, Nurita.2008. Profesi, Profesional, Profesionalisme, Profesinalisasi Dan Profesionalitas.Tersedia:http://nuritaputranti.wordpress.com/2008/05/08/186/(24 Desember 2012).
Rev, Amiene.2009.Persahabatan Menurut Al Hadis dan Al Quran.[Online].Tersedia: http://dukeamienerev.blogspot.com/2009/01/hadis-ayat-quran-kawan-persahabatan. html(24 Desember 2012)
Yana,
Dewi.2009.Mudahkanlah
Urusan Orang Lain.[Online].Tersedia: http://jalandakwah
bersama.wordpress.com/2009/07/17/mudahkanlah-urusan-orang-lain/(24
Desember 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar