Translate

Jumat, 01 Februari 2013

Membantu Secara Profesional




Membantu Secara Profesional

1.Ayat alquran, hadis dan peribahasa yang berkaitan dengan membantu.
Dalam Q.S Al-Maidah ayat 2 Allah berfirman:
... (#qçRur$yès?ur n?tã ÎhŽÉ9ø9$# 3uqø)­G9$#ur ( Ÿwur (#qçRur$yès? n?tã ÉOøOM}$# Èbºurôãèø9$#ur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# ( ¨bÎ) ©!$# ߃Ïx© É>$s)Ïèø9$# ÇËÈ  
Artinya:
“....dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”.
Ada hadis yang berkaitan dengan membantu orang lain, yaitu dengan memanfaatkan kelebihan diri untuk menolong orang yang tidak ada kelebihan tersebut.
"Siapa saja yang mempunyai kelebihan tunggangan maka hendaklah dia membantu memudahkan untuk orang-orang yang tidak mempunyai kendaraan. Sesiapa yang mempunyai bekalan lebih maka hendaklah dia membantu orang yang tidak mempunyai bekalan." (Riwayat Muslim)

Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).

Berikut beberapa hadits yang menerangkan tentang keutamaan menolong dan meringankan beban orang lain:
  1. Pada suatu hari Rasululah SAW ditanya oleh sahabat beliau : “Ya Rasulullah,  siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling  dicintai oleh Allah ? Rasulullah SAW menjawab : “Manusia yang paling dicintai oleh  Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia  yang lain; sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan  kegembiraan kepada orang lain atau menghapuskan kesusahan orang lain, atau  melunasi hutang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan  kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk  menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di  masjidku ini selama satu bulan ” ( Hadits riwayat Thabrani ).  
  2. Setiap gerakan pertolongan merupakan nilai pahala ”Siapa yang menolong  saudaranya yang lain maka Allah akan menuliskan baginya tujuh kebaikan bagi  setiap langkah yang dilakukannya ” (HR. Thabrani ).  
  3. Memberikan bantuan juga dapat menolak bala, sebagaimana dinyatakan ”Sedekah  itu dapat menolak tujuh puluh pintu bala ” (HR Thabrani ). Pertolongan  Allah kepada seseorang juga tergantung dengan pertolongan yang dilakukannya  antar manusia. “Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama  hamba itu menolong orang yang lain“. (Hadits muslim, abu daud dan tirmidzi)
  4. Lebih hebat lagi, membantu orang yang susah lebih baik daripada ibadah umrah,   sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih berikut ini: ”Siapa yang berjalan menolong   orang yang susah maka Allah akan menurunkan baginya tujuh puluh lima ribu  malaikat yang selalu mendoakannya dan dia akan tetap berada dalam rahmat Allah  selama dia menolong orang tersebut dan jika telah selesai melakukan pertolongan  tersebut, maka Allah akan tuliskan baginya pahala haji dan umrah dan sesiapa  yang mengunjungi orang yang sakit maka Allah akan melindunginya dengan tujuh puluh lima ribu malaikat dan tidaklah dia mengangkat kakinya melainkan akan  dituliskan Allah baginya satu kebaikan, dan tidaklah dia meletakkan tapak  kakinya untuk berjalan melainkan Allah angkatkan daripadanya, Allah akan ampunkan baginya satu kesalahan dan tinggikan kedudukannya satu derajat sampai dia duduk disamping orang sakit, dan dia akan tetap mendapat rahmat sampai dia   kembali ke rumahnya” (HR Thabrani ).
  5. Memberikan bantuan juga dapat memadamkan kemarahan Tuhan, perhatikan hadits berikut ini: “Sesungguhnya sedekah yang sembunyi-sembunyi akan memadamkan  kemarahan Allah, dan setiap perbuatan baik akan mencegah keburukan dan silaturrahmi itu akan menambah umur dan menghilangkan kefaqiran dan itu lebih baik daripada membaca laa haula wa laa quwwata illaa billah padahal dengan membacanya saja akan mendapat perbendaharaan surga dan dengan berbuat baik itu  juga dapat menyembuhkan penyakit dan menghilangkan kegelisahan ” (HR. Thabrani ).  
  6. Menolong orang lain juga dapat mengampuni dosa. “Siapa yang berjalan untuk  membantu saudaranya sesama muslim maka Allah akan menuliskan baginya suatu  kebaikan dari tiap langkah kakinya sampai dia pulang dari menolong orang  tersebut. Jika dia telah selesai dari menolong saudaranya tersebut, maka dia  telah keluar dari segala dosa-dosanya bagaikan dia dilahirkan oleh ibunya, dan  jika dia ditimpa kecelakaan (akibat menolong orang tersebut) maka dia akan  dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab”  (HR. Abu Ya’la ).
  7. Allah SWT akan memberikan pelayanan surga kepada orang yang menolong meringankan beban hidup orang lain. Perhatikan hadits berikut ini: ” Sesiapa yang bersikap  ramah kepada orang lain dan meringankan beban hidupnya baik sedikit maupun  banyak maka kewajiban bagi Allah untuk memberikan kepadanya pelayanan dengan  pelayanan surga ” (HR Thabrani ).
  8.  Orang yang menolong orang yang sakit laksana berada dalam taman surga, seperti dinyatakan oleh hadits: “Siapa yang mengunjungi seseorang  yang lain maka dia mendapatkan rahmat Allah dan siapa yang mengunjungi orang  yang sakit maka dia seperti berada di dalam taman-taman (raudhah) surga ” (HR Thabrani ).
  9. Membantu orang lain juga merupakan ibadah shalat dan sedekah, sebagaimana  dalam hadtis disebutkan :” Amar Makruf dan mencegah kemungkaran yang kamu  lakukan adalah shalat. Menolong orang yang susah juga merupakan shalat.  Perbuatan menyingkirkan sampah dari jalan juga shalat dan setiap langkah yang  engkau lakukan menuju tempat shalat juga merupakan shalat “     (HR. Ibnu Khuzaimah ).
Perhatikan sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini:” Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman di hari kiamat,” Wahai anak Adam, dulu Aku sakit tetapi engkau tidak menjenguk-Ku.” Manusia bertanya,” Tuhanku, bagaimana kami dapat menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan alam semesta?” Tuhan menjawab,” Tidak tahukah engkau bahwa si fulan sakit, tetapi engkau tidak menjenguknya? Tidak tahukah engkau jika engkau menjenguknya, engkau pasti dapati Aku ada di sisinya.”
Tuhan berfirman lagi,” Wahai anak Adam, dulu Aku minta makan kepada engkau tetapi engkau tidak memberi Aku makan.” Manusia bertanya,” Tuhanku, bagaimanakah aku dapat memberi-Mu makan sedangkan Engkau adalah Tuhan alam semesta?” Tuhan menjawab,” Tidak tahukah engkau bahwa hamba-Ku si fulan meminta makan kepadamu dan engkau tidak memberinya makan? Tidak tahukah engkau bahwa jika engkau memberinya makan, engkau pasti dapati ganjarannya ada di sisi-Ku.”
Tuhan befirman,” Wahai anak Adam, dulu Aku minta minum kepadamu dan engkau tidak memberi-Ku minum.”Manusia bertanya,” Tuhanku, bagaimanakah aku dapat memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan alam semesta?”
Tuhan berfirman,” Hamba-Ku fulan meminta minum padamu dan engkau tidak memberinya minum. Apakah engkau tidak tahu bahwa seandainya engkau berikan ia minum engkau pasti dapati ganjarannya ada di sisi-Ku.” ( HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

Kalau melihat betapa besarnya balasan dari Allah apabila membantu orang lain, kita dapat meringankan kesusahan orang lain, Allah akan membalasnya dengan memudahkan urusan kita baik di dunia dan di akhirat kelak, pastinya kita akan semangat dan berlomba-lomba untuk dapat membantu orang lain serta tidak menutup hati dan telinga dari keadaan sekitar kita.

Ada peribahasa yang mengatakan “Adat pulau limburan pasang yang artinya Adat hidup ialah bantu- membantu, yang kaya membantu yang miskin dan yang ilmu membantu yang boodoh, yang perkasa melindungi yang lemah”.

Sangat tepat apa yang diperibahasakan mengenai adat hidup adalah saling membantu. Bila ada yang meminta tolong kepada kita, dengan cepat kita harus menolongnya tanpa berpikir panjang apabila itu menolong dalam hal kebaikan bukan keburukan. Tidak semua di dunia ini memiliki hal yang sama, kadar masing-masing berbeda, kemampuan pun berbeda, tentunya di dunia ini ada yang yang banyak harta dan ada yang sangat kekurangan harta, ada yang sehat dan ada yang sakit, ada yang kuat dan ada yang lemah, jika tidak dengan budaya sling membantu maka tidak akan pernah ada keseimbangan di dunia ini, yang ada hanya keegoisan, kesejahteraan minoritas, dan kekacauan.
2. Pengertian Profesional
Profesional (Putranti,2008)adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya.
Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah.
Berikut ada beberapa syarat untuk menjadi profesional, yaitu:
 1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut professional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Pengetahuan terhadap pekerjaannya ini harus dapat dibuktikan dengan hasil yang dicapai. Dengan kata lain, seorang professional tidak hanya pandai memainkan kata-kata secara teoritis, tapi juga harus mampu mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
2. Mempunyai loyalitas
Loyalitas bagi seorang profesional memberikan petunjuk bahwa dalam melakukan pekerjaannya, ia bersikap total. Artinya, apapun yang ia kerjakan didasari oleh rasa cinta. Seorang professional memiliki suatu prinsip hidup bahwa apa yang dikerjakannya bukanlah suatu beban, tapi merupakan panggilan hidup. Maka, tak berlebihan bila mereka bekerja sungguh-sungguh.
3. Mempunyai integritas
Nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan harus benar-benar jadi prinsip dasar bagi seorang profesional. Karena dengan integritas yang tingi, seorang profesional akan mampu membentuk kehidupan moral yang baik. Integritas yang dipunyai oleh seorang professional akan membawa kepada penyadaran diri bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan, hati nurani harus tetap menjadi dasar dan arah untuk mewujudkan tujuannya.
4. Mampu bekerja keras
Seorang profesional tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan. Maka, dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, seorang professional tidak dapat bekerja sendiri, melainkan membutuhkan orang lain dan harus bekerja keras dalam melakukan pekerjaannya.
5. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi atau pandangan yang jelas akan masa depan. Karena dengan adanya visi tersebut, maka ia akan memiliki dasar dan landasan yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah memfokuskan terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
6. Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan terhadap profesinya. Apapun profesi atau jabatannya, seorang profesional harus mempunyai penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap profesi tersebut. Karena dengan rasa bangga tersebut, ia akan mempunyai rasa cinta terhadap profesinya.
7. Mempunyai komitmen
Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi untuk tetap menjaga profesionalismenya. Dengan komitmen yang dimilikinya, seorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini kebenarannya.
8. Mempunyai Motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang professional tetap harus bersemangat dalam melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Artinya, seburuk apa pun kondisi dan situasinya, Ia harus mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal.

3. Membantu Secara Profesional

Sesuai firman Allah kita diperintahkan untuk saling tolong-menolong dan membantu orang lain dalam berbuat hal yang baik saja. Kita sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan orang lain maka kita tidak boleh egois dan mementingkan diri sendiri. Kita harus melihat di sekitar kita masih banyak yang memerlukan bantuan kita. Alangkah indahnya hidup ini jika semua orang rukun dan saling membantu sehingga hanya kedamaianlah yang tercipta di dunia ini.
Ketika ada yang membutuhkan bantuan dan kita tidak membantunya bayangkan jika kita sendiri yang berada di posisi mereka, apa yang kita rasakan pasti kesedihan, kebingungan dan kekecewaan yang kita dapatkan. Dan hal yang ditakutkan apabila tidak mendapatakan bantuan Ia akan mengusahakan bantuan itu sendiri dengan cara yang tidak baik, dan hal itu akan merugikan banyak orang. Misalnya seorang remaja yang sedang mengalami pubertas dan mulai menyukai lawan jenis, kemudian Ia menceritakan kepada Ibunya tentang perasaan yang Ia rasakan, tetapi Ibunya tidak terlalu menanggapi dan hanya menyuruhnya untuk tidak pacaran maka dikhawatirkan anak itu akan berpacaran atau bahkan terjerumus pada hubungan yang terlarang, karena anak itu tidak mendapatkan penjelasan yang Ia butuhkan dan tidak mendapatkan yang sebaiknya Ia lakukan serta rasa yang Ia rasakan tidak dibunuh karena rasa itu wajar dan merupakan fitrah sebagai manusia. Seharusnya seorang Ibu harus dapat bertindak bijaksana dalam membantu anaknya, dengan memberikan penjelasan yang baik dan dibutuhkan oleh anak serta memberikan pemahaman kepada anak agar Ia dapat mengalihkan perasaannya pada hal yang positif seperti melakukan hobinya, diajak berekreasi dan membolehkan menjalin persahabatan dengan lawan jenis dengan tetap diawasi dan dijaga serta tetap menjadi teman untuk anaknya. Kalau pun tidak bisa membantu permasalahan anaknya dan bingung untuk bertindak apa, seorang Ibu dapat meminta bantuan konselor untuk mendiskusikan bersama jalan keluar dari permasalahan itu.
Sebagai seorang konselor maka tugas kita adalah membantu orang lain atau konseli dengan syarat-syarat yang harus dimiliki untuk menjadi konselor profesional. Seorang konselor haruslah mempunya empati yang tinggi, fleksible, hangat dan terbuka kepada orang lain agar dapat membantu dan memecahkan masalah yang dihadapai orang lain.
            Seorang konselor haruslah peka terhadap keadaan di sekitaarnya, jangan sampai Ia hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan orang lain. Dan ketika membantu orang lain atau konseli harus dengan profesional sesuai dengan bidang yang Ia geluti dan keterampilan yang terus ditingkatkan agar menjadi lebih baik. Dengan membantu secara profesional, tidak asal-asalan dan juga ikhlas sepenuh hati hanya mengharapkan balasan dari Allah, maka konselor dapat berkontribusi dalam menciptakan kedamaian, kesejahteraan, dan keseimbangan dalam kehidupan yang keras ini.


Daftar Pustaka

Anonim.2012.Peribahasa       bermula dengan huruf "A".[Online].Tersedia: http://ms. wikipedia .org/wiki/Peribahasa_bermula_dengan_huruf_%22A%22(24 Desember 2012).

Anonim.2012.Pengertian        Profesional.[Online].Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki /Profesional (24 Desember 2012).

Anonim.(tanpa tanggal). Syrat-Syarat Menjadi Profesional.[Online].Tersedia:http://www .google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CEoQFjAC&url=http%3A%2F%2Fstudents.ukdw.ac.id%2F~23080308%2Fimages%2FApakah%2520Anda%2520Seorang%2520Profesional.doc&ei=7cfXUJPpKISyrAeB9oHwCg&usg=AFQjCNH14p27VreDj7s5jWMTzTUFrrrUg&bvm=bv.1355534169,d.bmk(24 Desember 2012).

Putranti, Nurita.2008.  Profesi, Profesional, Profesionalisme, Profesinalisasi Dan Profesionalitas.Tersedia:http://nuritaputranti.wordpress.com/2008/05/08/186/(24 Desember 2012).

Rev,  Amiene.2009.Persahabatan Menurut Al Hadis dan Al Quran.[Online].Tersedia: http://dukeamienerev.blogspot.com/2009/01/hadis-ayat-quran-kawan-persahabatan. html(24 Desember 2012)

Yana, Dewi.2009.Mudahkanlah Urusan Orang Lain.[Online].Tersedia: http://jalandakwah bersama.wordpress.com/2009/07/17/mudahkanlah-urusan-orang-lain/(24 Desember 2012).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar